Langsung ke konten utama

Postingan

Keistimewaan hari kamis

 DALAM seminggu, hari yang paling baik adalah Jumat, bahkan disebut sebagai rajanya hari. Karena banyak faedah di dalamnya. Namun, di hari sebelumnya yaitu hari Kamis juga mempunyai beberapa keutamaan. Inilah beberapa keutamaan hari Kamis:   1. Dibukanya pintu surga. Pada Senin dan Kamis, orang-orang Mukmin diampuni dosanya, kecuali orang yang menyekutukan Allah dan sedang bermusuhan. Seperti dalam shahih Muslim, dari Abu Hurairah R.A, Rasulullah bersabda, “Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengam-punan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.“ ( Shahih Muslim/IV/1987/Kitabul Birr was Shilah wal Adab) ADVERTISEMENT BACA...

Bagaimana Allah Menciptakan Langit Dan Bumi?

Bagaimana Allah Menciptakan Langit Dan Bumi? Jika kita melihat ciptaan Allah kita akan menemukan suatu keindahan yang luar biasa. Suatu keindahan dan keagungan yang menunjukan keagungan Dzat yang menciptakannya.  Keteraturan, keharmonisan, dan keindahan alam semesta menunjukan akan adanya Dzat yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana. Langit dengan segala hiasannya. Bumi dengan lautan dan sungai sungai yang mengalir di dalamnya.  Gunung gunung yang begitu kokoh menjulang tinggi. Hewan hewan dan tumbuhan dengan bermacam macam jenisnya. Semuanya diciptakan dengan begitu indah. Suatu karya luar biasa dari Sang Pencipta. Berfikir dan ber-tadabbur terhadap ciptaan Allah akan menambahkan keimanan kita kepada Allah ta’ala. Yang karenanya Allah ta’la menyeru manusia untuk senantiasa merenungi ciptaan ciptaanya.  Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan?” “Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?” “Dan gunung-g...

PEMBALASAN PADA HARI KIAMAH.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah.  Salah satu pokok aqidah Islam yang harus selalu ditanamkan dalam diri adalah keyakinan tentang hari pembalasan atau hari akhir. Sebagaimana dalam surat al-Fatihah yang di dalamnya terdapat ayat yang menjelaskan bahwa Allah menjadi penguasa hari pembalasan/ maliki yaumid diin. Yang dimaksud  “yaumud diin”  adalah hari pembalasan dan hisab/penghitungan. Demikian keterangan dari Syaikh Abdul Muhsin al-‘Abbad  hafizhahullah  dalam kitabnya  Min Kunuz al Qur’an al-Karim.  (Lihat dalam  Kutub wa Rasa’il Abdil Muhsin , 1/151) Syaikh Ibnu ‘Utsaimin  rahimahullah  menjelaskan, bahwa yang dimaksud  yaumud diin  adalah hari pembalasan yaitu hari kiamat. Ia disebut sebagai hari pembalasan karena pada saat itulah hamba dibalas atas segala amal perbuatan mereka.  (Lihat  Tafsir Surah al-Fatihah , hal. 51) Syaikh Shalih bin Abdillah al-‘Ushaimi  hafizhahullah  menerangkan, bahwa yang di...

PENGERTIAN DUA KALIMAH SYAHADAT

Dua Kalimat Syahadat - Bacaan Arab dan Latin, Terjemahan, Serta Penjelasan Iman dan Islam     Bacaan Dua Kalimat Syahadat Arab dan Latin Bacaan Dua Kalimat Syahadat Arab dan Latin Kultum online - Dua Kalimat Syahadat - Bacaan Arab dan Latin, Terjemahan, Serta Penjelasan Iman dan Islam Dikutip dari Buku Risalah Tuntunan Sholat Lengkap yang ditulis Drs Moh Rifa'i yang diunggah ulang Kemenang Sumsel Dua kalimat syahadat adalah dua perkataan pengakuan yang diucapkan dengan lisan dan dibenari oleh hati untuk menjadikan diri orang Islam. Lafaz Dua Kalimat Syahadat "ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WAASYHADUANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH". Artinya  "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah"  Penjelasan  Jika seorang yang bukan Islam membaca dua kalimat syahadat dengan sungguh-sungguh, yakni membenarkan dengan hati apa yang ia ucapkan, serta mengerti apa yang diucapkan, maka masuklah ia ke dalam agama Islam...

RENUNGAN PAGI

🙏*💧Renungan Pagi*💦 *السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ* *بِسْـــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ  *Wahai umat nabi yang budiman, Cerialah hari kalian dengan tetap menjaga hati.* *Berperilaku baiklah karena Allah semata, dan selalu bersyukur setiap pagi karena nikmat Allah mengizinkan anda terbangun dari tidur.* *وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ* *Semangat beraktivitas dihari Kamis 👍* Semoga Allah SWT mengampuni dosa kedua orang tua kita, dosa-dosa kita, diangkat Derajat kita dilindungi langkah-langkah kita, serta dalam keadaan *Sehat*, mendapatkan *Ilmu yang Bermanfaat*, dimudahkan *urusan Dunia*,  mendapatkan *Rezeki yang berlimpah*, serta selalu *bersyukur dan bersabar*,  Aamiin Ya Rabbal’aalamiin🙏🙏🙏. 

KITAB SAFINATUN NAJAH

KITAB SAFINATUN NAJAH (Fasal Satu) Udzur/ Halangan sholat: Adapun halangan sholat yaitu: 1. Tidur . 2. Lupa. (Fasal Dua) Syarat sah shalat ada delapan, yaitu: Suci dari hadats besar dan kecil. Suci pakaian, badan dan tempat dari najis. Menutup aurat. Menghadap kiblat. Masuk waktu sholat. Mengetahui rukun-rukan sholat. Tidak meyakini bahwa diantara rukun-rukun sholat adalah sunnahnya Menjauhi semua yang membatalkan sholat. Macam-macam hadats : Hadats ada dua macam, yaitu: Kecil dan Besar.  Hadats kecil adalah hadats yang mewajibkan seseorang untuk berwudhu’, sedangkan hadats besar adalah hadats yang mewajibkan seseorang untuk mandi. Macam macam aurat : Aurat ada empat macam, yaitu: Aurat semua laki-laki (merdeka atau budak) dan budak perempuan ketika sholat, yaitu antara pusar dan lutut. Aurat perempuan merdeka ketika sholat, yaitu seluruh badan kecuali muka dan telapak tangan. Aurat perempuan merdeka dan budak terhadap laki-laki yang ajnabi (bukan muhrim), yaitu seluruh...

CARA MEMANDIKAN JENAZAH

MEMANDIKAN JENAZAH بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Cara Memandikan Jenazah Empat kewajiban yang mesti dilakukan oleh orang yang masih hidup terhadap orang yang meninggal atau mayit. Keempat kewajiban itu adalah memandikan, mengafani, menshalati, dan mengubur. 1. Cara Minimal: Cara minimal memandikan jenazah yang sudah memenuhi makna mandi dan cukup untuk memenuhi kewajiban terhadap jenazah. Secara singkat Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlrami menuturkan dalam kitabnya Safînatun Najâh (Beirut: Darul Minhaj, 2009): أقل الغسل تعميم بدنه بالماء Artinya: “Paling sedikit memandikan mayit adalah dengan meratakan air ke seluruh anggota badan.” Sedikit lebih rinci secara teknis cara ini dijelaskan oleh Dr. Musthafa Al-Khin dalam kitab al-Fiqhul Manhaji (Damaskus: Darul Qalam, 2013) dengan menghilangkan najis yang ada di tubuh mayit kemudian menyiramkan air secara merata ke tubuhnya. Bila cara ini telah dilakukan dengan benar dan baik maka mayit bisa dikatakan telah dimandikan dan gugurlah...